Sabtu, 19 November 2011

bioinformatika

Aplikasi yang menonjol terdapat pada pengolahan data biologi dalam jumlah besar seperti data kristalografi sinar X protein, dll. Tetapi sekarang bidang bioinformatika lebih dikenal oleh masyarakat luas. Bioinformatika belum lama ini lahir karena latar belakang kemajuan ilmu dan teknologi biologi/bioteknologi akibat revolusi om pada bidang biologi molekuler, dimana pada saat yang bersamaan terjadi revolusi teknologi informasi dan komputasi. Jadi dua revolusi penting (om dan tik) bersinergi, melahirkan bioinformatika.
Bioinformatika pun berkembang pesat pada pengolahan data genom yang menjadi fondasi informasi biologi. Aplikasinya termasuk perakitan segmen ratusan pasang basa DNA menjadi satu sekuen genom utuh dengan ukuran mencapai milyaran pasang basa (genome assembling), prediksi keberadaan gen dan perangkat pelengkapnya seperti promotor dalam genom (gene annotation), sampai kepada prediksi fungsinya (functional genomics).
Meningkat pada tingkat informasi biologi lebih tinggi, bioinformatika mempercepat perkembangan teknologi transkriptom dengan penambangan data multi-dimensi ekspresi gen hasil eksperimen dengan perangkat DNA microarray/DNA chip. Selanjutnya pada tingkat berikut, proteom, aplikasi bioinformatika menjadi lebih bervariasi karena molekul protein lebih komplek. Komputer tercepat di dunia pun, seperti BlueGene/L (IBM) dan MDGrape 3 (RIKEN) diperuntukkan khusus untuk bioinformatika pelipatan/folding protein (molecular dynamics).
Pada tingkat yang lebih menantang tapi masih penuh ketidakpastian, bioinformatika mulai diterapkan pada metabolom (systems biology), dst. Walau aplikasi bioinformatika sangat beragam, semuanya memenuhi 3 komponen utama yaitu penggunaan atau perancangan pusat data/database, analisis berdasar pencarian kesamaan serta pola, dan prediksi/simulasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar